Keadaan SDM Teknologi Informatika
Berbagai pengamatan, penelitian, dan pengelolaan berbagai project yang telah dikelola selama ini, baik dalam skala nasional dan internasional, instansi pemerintah dan swasta, banyak hal menarik tentang kondisi sumberdaya manusia ini terutama di Indonesia.
Beberapa orang tidak jarang mengeluh tentang Sumber Daya Manusia ini. Keluhan yang ada tidak hanya dari kalangan swasta, namun juga dari kalangan pemerintahan. Pemantau di bidang pemerintahan misalnya, salah satu kantor Dinas yang khusus bergerak di dalam telekomunikasi dan Informasi, hanya memiliki satu orang Sarjana dalam bidang teknologi informasi, sementara ruang lingkup pekerjaan dari kantor ini adalah untuk seluruh kantor Dinas dan Badan yang ada pada level propinsi.
Ketika dilihat dari sudut pandang pihak swasta pun demikian sulitnya. Sementara SDM yang mampu untuk suatu bidang tertentu juga sulit ditemukan. Bahkan dari beberapa survey ada yang mengatakan, sudah berkali-kali mencoba membuat iklan lowongan, namun yang masuk umumnya adalah mereka yang masih kurang pengalaman, sehingga tidak siap langsung memecahkan masalah yang ada. Sementara pekerjaan sudah mulai menuntut untuk diterapkannya suatu teknologi.
Sumberdaya dalam bidang teknologi informasi ini, yang seharusnya dan umumnya berasal dari jurusan Informatika ini fenomenanya memang menarik. Lulusan yang dihasilkan dalam setahun bisa mencapai ribuan. Lulusannya juga tidak sedikit yang menganggur. Sementara di sisi lain, para pencari kerja mengeluhkan susahnya mencari orang-orang yang berhubungan dengan informatika ini.
Jika ditelaah lebih jauh, ternyata kunci yang dicari adalah memahami dan bisa mengimplementasikan, bukan yang memiliki gelar saja. Sehingga tidak menjadi aneh, karena tidak semua yang menjadi sarjana informatika berkualitas. Beberapa perusahaan baik dari Eropa dan Amerika tidak jarang mengontak penulis mengenai sumberdaya manusia ini. Termasuk mengerjakan pembangunan sistem informasi. Mereka begitu senang dengan orang Indonesia. Kenapa tidak, standar gaji orang Indonesia secara umum dibandingkan dengan standar gaji mereka rendah lumayan rendah.
Kejadian yang salah dan sering terjadi adalah pengertian dari istilah “orang komputer” atau ”informatika” yang dipakai masyarakat. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang yang dimaksud paham tentang komputer. Paham tentang komputer ini diartikan lebih jauh lagi, bahwa orang yang dimaksud adalah ahli komputer, ahli dalam berbagai hal dalam bidang komputer. Ini salah satu kendala lain dari para informatikawan ketika berada di lapangan. Ilmu tentang komputer atau teknologi informasi itu luas sekali, memiliki bagian-bagian tersendiri, dan masing-masing itu memiliki turunan lagi yang lebih spesifik.
Apabila seseorang tahu segala hal seperti computer network , desain grafis , artificial intelligence , dsb, berarti dia bisa diasumsikan yang dia tahu adalah kulit-kulitnya saja. Belum tentu dia paham bagaimana mendesain dengan corel draw atau software desain lain,cara melakukan manajemen database pada server dengan menggunakan algoritma.Itu baru dasar belum lebih dalam dan mendetail. SDM kita yang mendalami bidang teknologi informasi ini termasuk yang diperhitungkan dalam dunia internasional, salah satu buktinya pada salah satu lomba yang diadakan oleh google di India pada awal tahun 2005, dimana Indonesia mampu menguasai dua peringkat tertinggi yang dilombakan dalam bidang pemrograman tersebut, sedangkan Amerika menduduki peringkat ke 17. Serta masih banyak lagi kemampuan para informatikawan Indonesia yang tidak bisa dianggap enteng dalam kemampuan
selain itu, bagi mereka yang merasa memiliki kemampuan untuk bersaing, tidak jarang juga yang bekerja ke luar negeri. Karena kemampuan mereka diakui dengan sertifikasi berkelas internasional yang dipunya.